Serangan Irak menewaskan tujuh personel keamanan
BAGHDAD (AFP) – Orang-orang bersenjata membunuh empat polisi dan tiga tentara di Irak pada hari Sabtu, serangan terbaru dalam peningkatan kekerasan yang gagal diatasi oleh pihak berwenang meskipun ada operasi besar-besaran terhadap militan.
Pasukan keamanan dalam beberapa pekan terakhir telah melakukan beberapa operasi terbesar mereka sejak penarikan pasukan AS pada tahun 2011, namun para analis dan diplomat mengatakan pihak berwenang telah gagal mengatasi akar penyebab kekerasan tersebut.
Namun Perdana Menteri Nuri al-Maliki berjanji untuk terus melanjutkan kampanye dalam upaya untuk mengekang kekerasan terburuk di Irak sejak tahun 2008, dan pada hari Sabtu kementerian dalam negeri mengumumkan pembunuhan terhadap seorang pemimpin senior yang terkait dengan al-Qaeda.
Dalam serangan paling mematikan pada hari Sabtu, orang-orang bersenjata membunuh empat polisi yang sedang membeli es di dekat Tikrit, sebelah utara Bagdad.
Pasukan keamanan sering membeli balok-balok es dalam jumlah besar untuk didistribusikan ke pos-pos pemeriksaan terdekat guna mengatasi panas teriknya musim panas di Irak.
Juga di utara ibu kota, orang-orang bersenjata membunuh tiga tentara dalam serangan terhadap patroli di daerah Muqdadiyah yang damai di provinsi Diyala.
Di ujung selatan, sebuah “bom tempel” bermagnet yang dipasang pada sebuah truk meledak di tempat parkir pelabuhan Umm Qasr, kata seorang pejabat setempat.
Juru bicara pelabuhan mengatakan ledakan itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun militan Sunni yang terkait dengan al-Qaeda dan penentang pemerintah Syiah secara teratur melakukan serangan terhadap pasukan keamanan.
Serangan-serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 3.480 orang sejak awal tahun 2013, menurut angka yang dikumpulkan oleh AFP.
Para analis dan diplomat mengaitkan peningkatan kekerasan ini dengan kemarahan komunitas Arab Sunni atas dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh pemerintah yang dipimpin Syiah.
Pasukan keamanan telah melakukan operasi luas di beberapa provinsi, termasuk Bagdad, menyusul serangan brutal pada bulan Juli di dua penjara, yang diklaim oleh kelompok front al-Qaeda.
Maliki mengatakan lebih dari 800 tersangka militan telah ditangkap dan puluhan lainnya tewas dalam operasi tersebut.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Brigadir Jenderal Saad Maan mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan keamanan membunuh seorang petinggi al-Qaeda di Tikrit dan menahan dua pembantunya.
Dia tidak mengidentifikasi pria yang dibunuh tersebut.