Serbia mengatakan mereka mempunyai bukti mengenai pengambilan organ
Beograd, Serbia – Seorang jaksa penuntut Serbia mengatakan pada hari Minggu bahwa seorang saksi telah maju dan memberikan kesaksian “secara rinci” tentang bagaimana pemberontak etnis Albania diduga mengambil organ untuk diperdagangkan dari orang-orang Serbia yang ditangkap selama perang di Kosovo, klaim yang sebelumnya dibantah oleh Albania dan Kosovo.
“Kami memiliki seorang saksi yang memberikan kesaksian tentang prosedur medis, yang dilakukan di Albania utara, yang terdiri dari pengambilan organ dari orang-orang Serbia yang diculik selama konflik 1998-99 di Kosovo,” kata jaksa kejahatan perang Serbia, Vladimir Vukcevic.
Terdakwa saksi – mantan pemberontak Kosovo Albania yang tidak disebutkan namanya oleh Vukcevic – mengklaim telah mengambil bagian dalam operasi yang melibatkan pengambilan jantung dari seorang tahanan Serbia di Albania utara dan mengangkutnya ke bandara dekat Tirana, ibu kota Albania, Vukcevic. dikatakan. Pers Terkait.
“Kami memperkirakan informasi yang diberikan oleh saksi ini benar,” kata Vukcevic, seraya menambahkan bahwa jaksa Serbia telah menyelidiki klaim saksi tersebut selama lebih dari setahun.
Uni Eropa meluncurkan penyelidikan terhadap klaim pengambilan organ, namun belum jelas apakah tim investigasi Uni Eropa, yang dipimpin oleh jaksa AS John Clint Williamson, mengetahui rahasia atas dugaan bukti tersebut. Vukcevic mengatakan dia berharap “kesaksian saksi akan membantu penyelidikan jaksa Williamson.”
Investigasi Uni Eropa ini menyusul laporan Dewan Eropa pada tahun 2010 oleh politisi Swiss Dick Marty, yang menuduh bahwa pemberontak Tentara Pembebasan Kosovo menjalankan kamp penahanan di perbatasan Albania selama perang kemerdekaan Kosovo dari Serbia. Laporan tersebut menuduh bahwa tahanan sipil di sana dibunuh dan organ mereka dijual sebagai bagian dari perdagangan ilegal yang terkait dengan komandan senior KLA, termasuk Perdana Menteri Kosovo Hashim Thaci.
Dewan Eropa bermarkas di Strasbourg, Prancis, dan mencakup 47 negara bagian Eropa, tidak semuanya menjadi anggota UE. Baik Albania maupun Kosovo membantah tuduhan dalam laporan tersebut, dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut diatur oleh Serbia untuk melemahkan deklarasi kemerdekaan Kosovo pada tahun 2008.
Vukcevic mengatakan saksi yang diduga mengatakan kepada penyelidik Serbia bahwa organ para tahanan dijual di pasar gelap. Dia mengatakan saksi ditahan di Serbia dengan perlindungan ketat.
Sekitar 10.000 orang tewas dalam perang kemerdekaan Kosovo tahun 1998-99 sebelum NATO melakukan intervensi untuk memaksa Serbia mengakhiri tindakan brutalnya terhadap separatis Kosovo dan menarik pasukannya dari wilayah tersebut.
Serbia telah bersumpah untuk tidak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya, yang oleh banyak orang Serbia dianggap sebagai jantung negara mereka.