Sistem sekolah terbesar di Kentucky menghadapi krisis transportasi dan membatalkan kelas
Sistem sekolah terbesar di Kentucky membatalkan kelas pada hari kedua dan ketiga setelah perombakan sistem transportasi yang menyebabkan beberapa anak berada di bus sampai sebelum jam 10 malam pada hari pembukaan.
Pengawas Sekolah Umum Jefferson County Marty Pollio menyebutnya sebagai “bencana transportasi” dalam sebuah video yang diposting di media sosial Kamis pagi. Pollio meminta maaf kepada 96.000 siswa di distrik tersebut beserta keluarga mereka, supir bus dan pejabat sekolah yang harus menemani siswa selama berjam-jam menunggu bus tiba pada hari Rabu.
Dia menyebut keputusan untuk menutup sekolah pada hari Kamis dan Jumat adalah keputusan tersulit dalam karirnya, namun mengatakan hal itu perlu. Pejabat distrik akan menghabiskan empat hari sebelum Senin untuk meninjau rute dan melatih pengemudi, katanya. Distrik yang mencakup Louisville memiliki 65.000 penumpang bus, menurut situs webnya.
Bencana ini terjadi setelah adanya perubahan besar pada rute bus sekolah dan waktu mulai sekolah tahun ini yang dimaksudkan untuk mengurangi kekurangan sopir bus, Courier Journal melaporkan. Distrik tersebut menghabiskan $199.000 untuk menyewa perusahaan teknik AlphaRoute guna membuat rencana yang akan mengurangi jumlah rute dan pemberhentian bus.
GURU KENTUCKY BERTERIAK SETELAH MENGIRIM PORNOGRAFI ANAK 9 TAHUN: LAPORAN
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Dalam mendorong perubahan tersebut, Pollio mengatakan distrik tersebut tidak dapat mengikuti rute yang ada saat ini karena kekurangan pengemudi. Bahkan setelah membayar dan memotong rute, distrik tersebut tidak memiliki cukup pengemudi, dan siswa terus datang terlambat dan pulang sekolah sepanjang tahun, katanya.
Distrik tersebut membuka formulir komentar online untuk rute bus baru pada tanggal 24 Juli dan menerima ribuan keluhan dari orang tua yang khawatir bahwa anak-anak mereka harus berjalan terlalu jauh untuk mengejar bus atau halte bus berada di persimpangan yang sibuk dan tidak aman. Juru bicara distrik Mark Hebert mengatakan kepada surat kabar tersebut pekan lalu bahwa mereka terus meninjau permintaan orang tua untuk melakukan perubahan.
Latasha Gomis mengatakan kepada surat kabar tersebut pekan lalu bahwa bus untuk kedua anaknya yang masih sekolah dasar dijadwalkan untuk menjemput mereka pada pukul 06.00 dan berangkat pada pukul 07.40. Halte bus jaraknya hampir setengah mil dari rumah mereka dan tidak ada trotoar.
Gomis menelepon departemen transportasi distrik tersebut tetapi diberitahu bahwa tidak ada yang bisa diubah, katanya. Undang-undang Kentucky mengizinkan halte bus untuk siswa sekolah dasar hingga setengah mil jauhnya, sementara siswa sekolah menengah dan atas dapat berjalan kaki hingga satu mil.