Somalia menandatangani kesepakatan minyak dengan mantan pemimpin Tory Inggris
MOGADISHU (AFP) – Pemerintah Somalia menandatangani perjanjian eksplorasi minyak dan gas pada hari Selasa dengan sebuah perusahaan Inggris yang diketuai oleh mantan pemimpin Partai Konservatif Inggris, kata pejabat kementerian dan perusahaan.
Soma Oil and Gas, diketuai oleh Michael Howard, mantan Menteri Dalam Negeri yang mendahului Perdana Menteri Inggris David Cameron sebagai pemimpin partai Tory, menandatangani kesepakatan untuk melakukan survei lepas pantai dan darat.
Somalia yang dilanda perang diperjuangkan oleh banyak panglima perang, pasukan milisi klan dan pemberontak Islam, sementara beberapa daerah otonom tidak mematuhi wewenang pemerintah pusat.
Negara Tanduk Afrika ini merupakan wilayah yang menantang bahkan bagi perusahaan minyak yang paling berani sekalipun.
“Hal ini diharapkan dapat menarik investasi lebih lanjut dan memfasilitasi eksplorasi di wilayah yang memiliki potensi ekonomi besar bagi negara tersebut,” kata Kementerian Sumber Daya Nasional Somalia dalam sebuah pernyataan.
“Perusahaan akan melakukan survei seismik untuk membantu pengembangan sektor hidrokarbon Somalia,” tambah pernyataan itu.
Ini adalah perjanjian minyak pertama yang ditandatangani oleh pemerintah yang didukung internasional di Mogadishu, yang mengambil alih kekuasaan pada September lalu, dan didukung oleh pasukan Uni Afrika yang berkekuatan 17.700 orang untuk melawan pemberontak yang didukung al-Qaeda.
Beberapa blok minyak dan gas yang berpotensi kaya di Somalia diklaim oleh perusahaan-perusahaan saingannya karena perjanjian yang ditandatangani oleh berbagai pihak berwenang yang muncul selama bertahun-tahun perang setelah runtuhnya pemerintah pusat pada tahun 1991.
Soma Oil and Gas, yang didirikan tahun lalu dengan tujuan melakukan eksplorasi di Somalia, akan “melakukan survei seismik di wilayah perairan Somalia di wilayah yang disepakati dengan pemerintah dan di wilayah darat tertentu yang dibatasi,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. .
Mereka juga akan “mengumpulkan dan memproses ulang data seismik historis dengan menggunakan teknik modern” untuk mempersiapkan “evaluasi potensi minyak Somalia,” tambah perusahaan itu.
Howard, yang kini menjadi rekan di House of Lords, majelis tinggi parlemen, mengatakan perjanjian tersebut mencerminkan “kerja sama yang erat” antara Inggris dan Somalia.
“Ini adalah niat kami untuk membantu Somalia mengembangkan sektor hidrokarbon aktif yang akan menarik investasi asing dalam jumlah besar ke negara tersebut,” kata Howard dalam sebuah pernyataan.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh kelompok pemantau PBB bulan lalu memperingatkan bahwa eksplorasi minyak asing dapat semakin memicu konflik di wilayah tersebut.