Sonar Angkatan Laut Berteknologi Tinggi Mencari Puing-puing Penerbangan Air Asia

Sonar Angkatan Laut Berteknologi Tinggi Mencari Puing-puing Penerbangan Air Asia

Angkatan Laut menggunakan sistem sonar pemindaian samping berteknologi tinggi khusus untuk membantu pihak berwenang Indonesia mencari puing-puing dan mayat dari pesawat penumpang Air Asia QZ8501, pesawat penumpang yang baru-baru ini jatuh di Laut Jawa.

Teknologi tersebut, yang disebut sistem sonar pemindaian samping Tow Fish, menggunakan sonar untuk memetakan dasar laut dan mencari puing-puing dan puing-puing. Sonar pemindai samping Tow Fish dipasang ke kabel yang diluncurkan dari Rigid Hull Rubber Boat, atau RHIB, sepanjang 11 meter. Teknologi ini disebarkan dari USS Fort Worth, a Kapal tempur pesisir armada sekarang membantu upaya pencarian.

USS Sampson, sebuah kapal perusak angkatan laut, dan USS Fort Worth tetap ditempatkan di Laut Jawa melakukan pencarian untuk mendukung upaya yang dipimpin Indonesia.

Tow Fish dapat berkisar dari RHIB hingga lima knot dan mencapai kedalaman 2.000 kaki, kata pejabat Angkatan Laut.

“Kami dapat menemukan benda sekecil bola golf atau benda sebesar pesawat terbang,” kata seorang penyelam Angkatan Laut yang terlibat dalam pencarian.

Area pencarian dipusatkan dalam kotak dengan lebar sekitar satu mil laut dan panjang satu hingga dua mil laut, menurut Lt. Lauren Cole, juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut.

Tow Fish dirancang untuk bekerja dengan tim penyelam. Penyelam angkatan laut di Fort Worth dari unit penyelaman dan penyelamatan bergerak juga terus bekerja di daerah tersebut, jelas Cole.

Kapten. Kendall Bridgewater, komandan USS Fort Worth, mengatakan kapalnya akan terus membantu pencarian selama diperlukan oleh pihak berwenang Indonesia.

“Kami bekerja sama dengan pihak Indonesia yang memimpin upaya pencarian. Kami pada dasarnya mengoperasikan perahu kecil, mengemudikan helikopter, dan melakukan pencarian visual dari jembatan saat kami melintasi daerah tersebut,” kata Bridgewater.

USS Sampson tetap berada di stasiun dan terus membantu upaya pemulihan puing-puing, kata para pejabat Angkatan Laut. USS Sampson menemukan tiga jenazah pada tanggal 4 Januari dan memindahkan mereka ke pihak berwenang Indonesia pada hari yang sama.

Sampai saat ini, USS Sampson telah menemukan 15 jenazah dan telah mengikuti adat istiadat dan kepekaan agama, kata Cole.

Helikopter MH-60 milik USS Sampson dan USS Fort Worth terus bekerja sama dan melakukan operasi siang malam di wilayah pencarian Laut Jawa.

“Cuaca masih menjadi tantangan, namun kru kami bekerja keras sepanjang waktu untuk membantu upaya pencarian,” kata Cole dalam keterangan tertulis.

USS Sampson juga mengambil kembali kursi maskapai pada tanggal 4 Januari dan sedang dalam proses menyerahkan puing-puing tersebut kepada pihak berwenang Indonesia, tambah Cole.

pragmatic play