Studi: Pengungkapan HIV Charlie Sheen berdampak besar secara online
Aktor Charlie Sheen dipanggil dengan banyak sebutan selama masa-masa nakalnya. Hingga saat ini, peningkatan kesehatan masyarakat belum menjadi salah satu upaya yang dilakukan.
Pengungkapan Sheen bahwa dia terinfeksi virus AIDS menghasilkan jumlah penelusuran Google terkait HIV terbesar yang tercatat di Amerika Serikat sejak tahun 2004, dan lebih dari 1 juta di antaranya melibatkan informasi terkait kesehatan masyarakat.
Hal ini berdasarkan studi baru yang dilakukan oleh profesor riset Universitas Negeri San Diego John Ayers dan rekannya, yang meneliti dampak pengumuman tanggal 17 November oleh mantan bintang TV “Two and a Half Men”.
“Meskipun tidak seorang pun boleh dipaksa untuk mengungkapkan status HIV, pengungkapan yang dilakukan Sheen mungkin bermanfaat bagi kesehatan masyarakat dengan membantu banyak orang belajar lebih banyak tentang infeksi dan pencegahan HIV,” tulis para peneliti dalam laporan yang diterbitkan Senin di JAMA Internal Medicine.
Mereka menganalisis data tren Google bersama dengan tren berita dari sistem terminal Bloomberg LP dari tahun 2004 hingga tiga minggu setelah pengumuman Sheen.
Berdasarkan tren historis, terdapat hampir 3 juta penelusuran tentang HIV pada tanggal 17 November lebih banyak dari perkiraan, dan lebih dari 1 juta penelusuran terkait dengan pesan kesehatan masyarakat yang penting karena penelusuran tersebut menyertakan istilah penelusuran untuk kondom, gejala HIV, atau tes HIV. Penelitian ini tidak mencantumkan jumlah total pencarian terkait HIV di Google pada hari itu.
Para peneliti juga menemukan bahwa terdapat lebih dari 6.500 berita terkait HIV – belum termasuk duplikat dari sumber berita yang sama – di Google Berita saja pada tanggal 17 November, membalikkan penurunan pemberitaan tentang virus tersebut selama satu dekade.
Kehidupan profesional dan pribadi Sheen yang penuh gejolak telah menjadi berita utama sebelumnya – karena kemarahan publik, penggunaan narkoba dan alkohol serta prostitusi. Studi ini tidak melihat dampak online dari berita tersebut.
Para peneliti mencatat bahwa mantan bintang NBA Magic Johnson memicu peningkatan kesadaran akan HIV ketika ia mengungkapkan infeksinya sendiri, pada tahun 1991, sebelum Internet ada di mana-mana. Mereka mengatakan bahwa otoritas kesehatan masyarakat dapat memanfaatkan “efek Charlie Sheen” untuk tetap menyoroti kesadaran HIV, dan bahwa pengungkapan Sheen berpotensi memiliki dampak yang lebih besar karena seberapa terhubungnya masyarakat terhadap informasi.
Sekitar 1 juta orang di seluruh negeri terinfeksi HIV, namun perkiraan pemerintah mengatakan sekitar 150.000 dari mereka tidak mengetahuinya – menggarisbawahi pentingnya kesadaran yang lebih baik, kata Ayers.
Sebuah editorial majalah mengatakan bahwa otoritas kesehatan masyarakat menghadapi tantangan ketika muncul berita kesehatan besar tentang selebriti, dan harus memastikan bahwa informasi kesehatan yang berguna mudah diakses oleh konsumen pada saat-saat seperti itu.