Suami pilot yang hilang mengatakan dia tidak percaya dia selamat dari kecelakaan pesawat di Los Angeles
MALAIKAT – Suami seorang pilot yang terlibat dalam tabrakan di udara yang menyebabkan setidaknya satu pesawat jatuh ke laut dekat Pelabuhan Los Angeles mengatakan dia yakin istrinya tidak selamat dari kecelakaan itu.
Richard Falstrom mengatakan kepada Associated Press pada hari Sabtu bahwa istrinya, Mary Falstrom, mengatakan kepadanya bahwa cuaca bagus membuat dia tertarik untuk terbang. Dia mengatakan dia tidak pernah pulang dan dia yakin pesawat kecilnya jatuh.
“Dia suka terbang. Itu adalah hasratnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia memiliki pengalaman menjadi pilot selama puluhan tahun.
Komentarnya muncul beberapa jam setelah Penjaga Pantai AS menghentikan pencarian aktif terhadap tiga orang hilang dan malah beralih mencari mayat dan puing-puing.
Dua pria, berusia 61 dan 81 tahun, berada di dalam pesawat yang terlihat di radar bertabrakan dengan pesawat lain yang diterbangkan oleh seorang wanita berusia 72 tahun sekitar pukul 15.30 pada hari Jumat, kata para pejabat.
Pesawat pertama adalah Beech 35 Bonanza dan yang kedua adalah Citabria, kata Allen Kenitzer, juru bicara Federal Aviation Administration. Namun, Falstrom mengatakan istrinya menerbangkan Super Decathlon, pesawat aerobatik dari pabrikan yang sama Citabria.
Menyusul laporan mengenai kecelakaan tersebut, para penyelam berkumpul di area sekitar dua mil di luar pintu masuk pelabuhan tempat ditemukannya puing-puing kecil. Kedalaman air di sana 80 hingga 90 kaki.
Penyelam menemukan puing-puing dan catatan pilot dari Beechcraft pada hari Jumat, Kapten. Jennifer Williams, kata Penjaga Pantai.
Falstrom mengatakan perwakilan Penjaga Pantai memberitahunya bahwa kru menemukan bagian nomor ekor pesawat istrinya.
Kedua pesawat lepas landas dari dekat Bandara Torrance, dan kedua pilotnya berpengalaman, kata Williams. Ketiga orang tersebut tinggal di dekat kawasan South Bay.
Departemen Sheriff Los Angeles County menggunakan sonar dan kendaraan bawah air yang dikendalikan dari jarak jauh untuk mencari daerah di mana puing-puing dan minyak ditemukan pada hari Jumat. Namun, tidak ada lagi yang ditemukan pada Sabtu sore, Kapten. Jack Ewell dari Biro Operasi Khusus Sheriff berkata.
Pesawat-pesawat itu bisa saja jatuh di wilayah berbeda atau arus laut bisa memindahkan puing-puingnya beberapa kilometer jauhnya, katanya.
Adapun kemungkinan mereka yang selamat, “kemungkinannya jelas tidak bagus,” kata Ewell.
“Anda harus mempertimbangkan bahwa sebuah pesawat telah jatuh dan sangat sulit untuk bertahan hidup dalam kondisi apa pun, apalagi berada dua mil di perairan dalam,” katanya.
Lokasi kecelakaan berada di dekat Angels Gate Light, mercusuar di Pemecah Gelombang San Pedro yang termasuk dalam Daftar Tempat Bersejarah Nasional. Daerah ini populer bagi pelajar penerbangan.
Richard Garnett, kepala instruktur penerbangan di Long Beach Flying Club, mengatakan pilot berlatih di area seluas 10 hingga 20 mil persegi dan pada ketinggian berkisar antara 1.000 hingga 4.000 kaki. Pada hari-hari biasa akan ada tiga atau empat pesawat yang mengudara pada waktu yang bersamaan.
“Jadi dengan banyaknya kegiatan sebenarnya saya rasa kita beruntung,” ujarnya. “Kami sangat rajin. Saya tidak tahu kenapa, apa yang terjadi dalam situasi ini.”
Tabrakan udara pada hari Jumat bukanlah yang pertama di wilayah tersebut.
Pada tahun 2001, empat orang tewas ketika dua pesawat Cessna yang membawa instruktur dan siswa bertabrakan 1.000 kaki di atas pelabuhan. Pada tahun 1986, dua pesawat kecil yang diterbangkan mahasiswa bertabrakan. Namun pesawat berhasil kembali ke bandara masing-masing, dan empat orang di dalamnya lolos dari cedera.