Tiongkok angkat bicara setelah AS berlayar melewati pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengkritik Amerika Serikat pada hari Sabtu setelah sebuah kapal perang AS berlayar di dekat pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan, demikian yang dilaporkan Associated Press.

Kapal perusak USS Curtis Wilbur mendapat tanggapan keras dari Tiongkok ketika melintas dalam jarak 12 mil laut dari Pulau Triton. Tiongkok adalah satu dari tiga negara yang mengklaim wilayah tersebut sebagai miliknya.

Para pejabat AS mengatakan kapal itu menggunakan kebebasannya untuk bernavigasi di perairan internasional

“Operasi ini adalah tentang menantang klaim maritim berlebihan yang membatasi hak dan kebebasan Amerika Serikat dan negara-negara lain, bukan tentang klaim teritorial atas daratan,” kata Kapten. Jeff Davis, juru bicara Pentagon, mengatakan.

Davis mengatakan tidak satupun dari tiga penggugat di pulau itu diberitahu sebelum kapal perang Angkatan Laut AS melewati wilayah tersebut sebagai bagian dari “proses normal” yang didukung oleh hukum internasional. Davis menolak menyebutkan Tiongkok secara spesifik.

Ketegangan di wilayah tersebut telah meningkat selama berbulan-bulan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying menyebut manuver tersebut sebagai “masuk secara sewenang-wenang” ke perairan Tiongkok dan berkata: “Pihak Tiongkok melakukan pengawasan dan peringatan vokal terhadap kapal perang AS,” menurut kantor berita resmi Xinhua.

Tiongkok, Taiwan, dan Vietnam memiliki klaim di Paracel, rangkaian pulau yang mencakup Pulau Triton, dan memerlukan pemberitahuan terlebih dahulu jika ada kapal yang transit di perairan terdekat. Upaya penggugat untuk membatasi hak navigasi dengan mewajibkan pemberitahuan terlebih dahulu tidak sejalan dengan hukum internasional, kata juru bicara Departemen Pertahanan Mark Wright.

Pada bulan Oktober, kapal perang AS lainnya berlayar ke Kepulauan Spratly yang disengketakan dekat Subi Reef, tempat Tiongkok membangun pulau buatan.

Para pejabat AS mengatakan setelah operasi ini bahwa pergerakan kapal seperti itu akan sering terjadi di masa depan.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan beserta pulau-pulau, terumbu karang, dan atolnya sebagai wilayah kedaulatannya, meskipun lima pemerintah regional lainnya memiliki klaim yang tumpang tindih.

Kawasan ini merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, dan para pejabat AS mengatakan menjamin kebebasan navigasi adalah demi kepentingan nasional AS.

Lucas Tomlinson dari Fox News dan Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

Singapore Prize