Ukraina merebut Donetsk dalam upaya untuk mengurangi tekanan terhadap pemberontak

Sebuah mortir menghantam sebuah rumah sakit besar di kota Donetsk, Ukraina, yang dilanda bencana pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya satu orang, ketika pasukan pemerintah memperketat cengkeraman mereka di kubu pemberontak pro-Rusia.

“Tiba-tiba terjadi ledakan, mortir terbang melalui jendela, semua peralatan hancur,” kata Anna Kravtsova, seorang dokter di Rumah Sakit Vishnevskiy. “Mereka membunuh satu orang, dan satu orang terluka serta dibawa pergi.”

Hanya unit gigi yang rusak, kata para saksi mata, namun rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Donetsk, hanya berjarak 4 kilometer (kurang dari 3 mil) dari alun-alun utama kota, dan juga menyediakan perawatan bagi warga sipil yang menjadi korban konflik.

Kravtsova mengatakan orang yang terbunuh adalah pasien rumah sakit tersebut. Juru bicara dewan kota Donetsk Maxim Rovensky mengkonfirmasi kepada AP bahwa satu orang tewas, dan mengatakan lima lainnya terluka.

Insiden tersebut terjadi setelah penembakan pada malam hari di lingkungan pusat lainnya. Dewan kota mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situsnya bahwa tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka, dan beberapa bangunan tempat tinggal hancur.

Ketika pemberontak berjuang untuk memukul mundur pasukan Kiev, kekhawatiran akan intervensi Rusia semakin meningkat. Para pemimpin Barat menuduh Rusia mengerahkan pasukan di perbatasan dengan Ukraina, meski Rusia membantah klaim tersebut.

Sementara itu di Kiev, para pengunjuk rasa berkonfrontasi dengan para pekerja kota yang berusaha membersihkan alun-alun pada hari Kamis, sehingga mendorong para bandit untuk bangkit memprotes tindakan pemerintah kota tersebut.

Gumpalan asap gelap dari pembakaran karet membubung di atas Lapangan Kemerdekaan ketika para pekerja, yang dijaga oleh orang-orang bersenjata yang berkamuflase, merobohkan beberapa barikade yang mengelilingi area tersebut.

Alun-alun dan jalan-jalan di sekitarnya merupakan lokasi protes besar-besaran selama musim dingin, yang membantu menggulingkan mantan presiden pro-Rusia Viktor Yanukovych dari kekuasaan. Presiden baru Petro Poroshenko terpilih pada bulan Mei, namun banyak yang mengatakan mereka akan tetap hadir untuk memastikan pemerintahan baru memenuhi janji reformasi.

Pihak berwenang Kiev telah bernegosiasi dengan para pengunjuk rasa untuk mengosongkan alun-alun tersebut sejak wali kota baru terpilih pada bulan Mei, namun menghadapi perlawanan keras dari ratusan pengunjuk rasa yang masih berkemah di alun-alun tersebut.

lagutogel