Ulama radikal yang terkait dengan bom Bali mengatakan membunuh Usama bin Laden tidak akan membunuh al-Qaeda
Kematian Usama bin Laden mempunyai dampak yang sangat besar bagi Asia karena ia adalah wajah dan inspirasi bagi kaum radikal Muslim yang berbondong-bondong mendukung perjuangannya. Pendukung Bin Laden jumlahnya selalu sedikit, namun mereka juga mampu melakukan kekejaman yang mengikuti pemikiran pemimpin mereka dan mengoordinasikan serangan terhadap warga sipil untuk menimbulkan teror maksimal.
Bom Bali pada tahun 2002 adalah yang paling mematikan di Asia hingga saat ini. Lebih dari 200 orang tewas dalam serangan di kawasan wisata Kuta, yang melibatkan bom bunuh diri di satu bar, bom mobil besar di luar bar lain, dan bom yang lebih kecil di luar konsulat AS di kota terdekat. Delapan puluh delapan orang yang tewas adalah warga Australia dan 38 orang warga negara Indonesia.
Sebuah rekaman audio muncul yang konon menunjukkan Usama bin Laden mengatakan bahwa pemboman Bali adalah pembalasan karena mendukung perang melawan teror Amerika Serikat dan peran Australia dalam membebaskan Timor Timur.
“Kamu akan dibunuh sama seperti kamu membunuh, dan akan dibom sama seperti kamu mengebom.” “Mengharapkan lebih banyak hal yang akan membuatmu semakin kesal.”
Sejumlah anggota kelompok afiliasi al-Qaeda, Jemaah Islamiyah, dihukum dalam aksi bom Bali; tiga orang dijatuhi hukuman mati.
Lebih lanjut tentang ini…
Kelompok tersebut dikatakan dipimpin oleh ulama radikal Abu Bakar Bashir. Namun, ia hanya menjalani 18 bulan dari dua setengah tahun hukuman penjaranya, karena di pengadilan diketahui ia hanya terlibat secara tidak langsung dalam kejadian tersebut. Nampaknya, saat komplotan teroris mendatanginya untuk meminta restu berjihad di Bali, ia dikabarkan memberikan persetujuannya tanpa menanyakan detail rencana tersebut.
Hal ini memungkinkan dia untuk berargumen bahwa dia tidak mengetahui bahwa mereka sedang merencanakan pemboman mematikan tersebut. Namun, Bashir saat ini berada di sel penjara menunggu putusan persidangan terbarunya atas tuduhan terorisme menyusul ditemukannya sel teroris baru yang dikenal sebagai Al-Qaeda dari pelatihan Serambi Mekah di provinsi Aceh di pulau Sumatra, Indonesia.
Melalui juru bicaranya, Bashir mengatakan pada hari Senin bahwa dia tidak yakin kematian bin Laden akan mengakhiri al-Qaeda. “Kami masih menunggu kejelasan dari al-Qaeda, benar atau tidaknya kabar kematiannya,” ujarnya. “Jika benar, hal itu tidak akan membunuh Al Qaeda. Kematian Osama tidak akan membunuh Al Qaeda.”
Ancaman yang tersirat dalam kata-katanya adalah kemungkinan akan terjadi serangan sebagai respons atas kematian Bin Laden. Pasukan keamanan di Indonesia sangat waspada atas kekhawatiran bahwa kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda merencanakan serangan lanjutan setelah kematian Usama bin Laden.
Nanan Sukarna, wakil kepala kepolisian nasional, mengatakan kepada wartawan: “Kami memantau situasi dan memperkirakan segala kemungkinan (serangan lebih lanjut).”
Pasukan keamanan Indonesia sudah melarikan diri setelah mereka menemukan rencana peledakan sebuah gereja di ibu kota Jakarta sepuluh hari lalu. Australia telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang menyarankan warga Australia di Indonesia membatasi perjalanan ke luar rumah dan hotel mereka. Amerika dan Inggris juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan serupa.
Aparat keamanan Indonesia telah mencapai kesuksesan besar selama beberapa tahun terakhir dalam membunuh atau menangkap sejumlah teroris berbahaya, yang tampaknya telah membatasi kapasitas Jemaah Islamiyah untuk melakukan operasi.
Keberhasilan terbesar melawan terorisme di Asia Tenggara hingga saat ini adalah penangkapan Riduan Isamuddin, yang lebih dikenal sebagai Hambali, di Thailand dalam operasi gabungan oleh CIA dan polisi setempat. Sebagai komandan militer organisasi teroris Indonesia, ia sering digambarkan sebagai “Usama bin Laden dari Asia Tenggara”. Dia mempunyai rencana untuk mendirikan negara Islam yang besar di seluruh wilayah dengan dirinya sebagai pemimpin. Hambali adalah penghubung utama dengan Al Qaeda dan merupakan teman dekat Khalid Shaikh Mohammed, yang merencanakan serangan 11 September 2001. Dia saat ini ditahan di Guantanamo.
Kematian bin Laden kini menimbulkan pertanyaan: Apakah ia masih dapat menginspirasi umat Islam radikal di Asia Tenggara?
Kelompok-kelompok yang terkait dengan Al Qaeda telah berada di bawah tekanan berat di sini selama beberapa tahun, namun mereka tetap menjadi ancaman nyata, khususnya di Indonesia dan Filipina.
Ketika saya bepergian ke Asia Tenggara di masa lalu, saya sering melihat kaos Bin Laden dijual. Kebanyakan orang yang menjualnya tidak tahu dampak buruk yang ditimbulkannya terhadap orang-orang yang terkena dampak kekejaman yang dilakukan atau diilhami oleh pemimpin teroris tersebut. T-shirt tersebut kini telah hilang, namun gagasan pemimpin teror tersebut masih belum terhapuskan, dan kawasan ini masih diliputi ketakutan akan serangan balasan.