Ulama terkemuka Syiah Irak mendesak pemerintah untuk melanjutkan kampanye reformasi

Ulama terkemuka Syiah Irak mendesak pemerintah untuk melanjutkan kampanye reformasi

Ulama terkemuka Syiah Irak mendesak pemerintah pada hari Jumat untuk terus melanjutkan reformasi, namun memperingatkan bahwa kampanye anti-korupsi tidak boleh mengorbankan perjuangan melawan kelompok ISIS dan harus tetap berada dalam batas-batas hukum.

Dalam khotbah yang disampaikan oleh seorang wakilnya, Ayatollah Agung Ali al-Sistani mengatakan pemerintah tidak punya pilihan selain melanjutkan reformasi dan harus segera memberantas “pencuri besar dana publik”.

Ulama kelahiran Iran ini juga memperingatkan agar kampanye reformasi tidak mengalihkan pihak berwenang dari perang melawan ISIS, dan menggambarkannya sebagai “pertempuran yang paling terhormat dan paling adil karena dilakukan untuk membela keberadaan dan masa depan kita.”

“Perjuangan untuk reformasi tidak boleh mengalihkan perhatian kita dari perjuangan itu,” katanya dalam komentar yang disampaikan di kota suci Karbala, selatan Bagdad, oleh ulama dan perwakilan al-Sistani Ahmed al-Safi.

Peringatannya agar tidak mengalihkan perhatian pihak berwenang dari perjuangan anti-ISIS tampaknya terinspirasi oleh pertempuran tentara dan sekutunya untuk mendapatkan kembali wilayah yang direbut oleh kelompok ekstremis di provinsi Anbar yang luas di sebelah barat Bagdad dan kemajuan mereka baru-baru ini di bagian selatan Baghdad. kota kilang minyak Beiji, yang dibebaskan dari kendali ISIS pada November lalu.

Kota terbesar kedua di Irak, Mosul, juga telah berada di bawah kendali ISIS sejak direbut pada bulan Juni tahun lalu, sehingga kelompok tersebut menguasai sekitar sepertiga wilayah Irak dan negara tetangga Suriah.

Perdana Menteri Syiah Haider al-Abadi telah memenangkan dukungan parlemen untuk memangkas pemerintahannya dan berjanji untuk memerangi korupsi, di tengah meningkatnya ketidakpuasan masyarakat terhadap layanan yang buruk. Dia juga menyatakan niatnya untuk mendapatkan mandat rakyat untuk mengamandemen konstitusi, yang diadopsi pada tahun 2005. “Itu tidak lengkap,” katanya.

Komentar Al-Sistani muncul beberapa jam sebelum puluhan ribu warga Irak diperkirakan berkumpul di alun-alun pusat Baghdad dan di tempat lain di Irak untuk melanjutkan kampanye protes jalanan untuk mendorong reformasi dan peningkatan layanan pemerintah yang mudah berubah, mulai dari listrik dan air hingga perawatan medis dan pendidikan. Para pengunjuk rasa, yang berkumpul secara damai setiap hari Jumat selama berminggu-minggu, juga menyerukan tindakan anti-vaksinasi yang efektif.

“Perjuangan reformasi yang kita lakukan saat ini juga merupakan perjuangan penting yang menentukan masa depan kita dan bangsa. Kita, rakyat dan pemerintah, tidak punya pilihan selain memenangkan perjuangan itu,” kata al-Sistani.

SGP hari Ini