Universitas Thailand meminta maaf atas mural yang menggambarkan Hitler dengan pahlawan buku komik
BANGKOK (AFP) – Salah satu universitas paling bergengsi di Thailand pada Senin meminta maaf setelah para mahasiswanya membuat mural besar yang menggambarkan Adolf Hitler di antara sejumlah pahlawan super dalam komik saat perayaan kelulusan.
Universitas Chulalongkorn di Bangkok menyatakan “penyesalan mendalam” atas lukisan itu, yang muncul minggu lalu dan menampilkan Superman, Batman dan Incredible Hulk serta pemimpin Nazi yang melakukan genosida.
Dalam suratnya kepada Simon Wiesenthal Center, yang mengeluhkan poster tersebut, pihak universitas mengatakan para mahasiswa yang membuat poster itu “tidak menyadari maknanya” dan menerima peringatan lisan.
Sebuah foto yang diposting di situs Simon Wiesenthal Center menunjukkan seorang wanita muda dalam gaun wisuda memberikan hormat ala Nazi di depan mural raksasa yang bertuliskan “Selamat”.
“Hitler sebagai pahlawan super?” kata Rabbi Abraham Cooper, dekan Asosiasi Hak Asasi Manusia Yahudi dan Organisasi Peringatan Holocaust, dalam komentarnya di situs tersebut.
Dia mempertanyakan apakah “seorang pelaku genosida yang membenci” adalah teladan yang tepat bagi generasi muda Thailand.
“Simon Wiesenthal Center marah dan muak dengan tampilan publik di sekolah pendidikan tinggi terkemuka di Thailand ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa mural tersebut telah dipajang di dekat fakultas sejarah universitas tersebut selama berhari-hari.
Chulalongkorn, yang alumninya termasuk akademisi, politisi dan tokoh masyarakat lainnya, mengunggah permintaan maaf dalam bahasa Thailand dan Inggris di halaman Facebook-nya dan berjanji untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Saya akan menjelaskan kepada mahasiswa terkait dan ini akan menjadi pelajaran bagi yang lain bahwa orang ini telah menyebabkan tragedi di dunia,” kata Suppakorn Disatapundhu, dekan fakultas seni rupa, tempat lukisan itu diproduksi.
Swastika Nazi, Hitler, dan gambar-gambar lain yang tampak mengagungkan rezim Perang Dunia II telah menimbulkan kontroversi di Thailand beberapa kali di masa lalu dan disalahkan karena kurangnya pemahaman sejarah.
Pada tahun 2011, sebuah sekolah Katolik meminta maaf setelah siswanya mengenakan pakaian Nazi untuk parade hari olahraga, beberapa dengan gambar swastika di wajah mereka.
Insiden ini serupa dengan parade serupa yang diadakan pada tahun 2007 oleh sekolah lain.
Pada tahun 2009, museum Waxworks Louis Tussaud menurunkan poster raksasa Hitler yang memberikan penghormatan ala Nazi dengan slogan berbahasa Thailand “Hitler tidak mati” setelah kedutaan besar Israel dan Jerman mengajukan pengaduan.