Wanita hamil berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan mobil yang serius, kata penelitian
Sekitar satu dari 50 wanita hamil akan mengalami kecelakaan mobil yang serius, biasanya pada trimester kedua, sebuah studi baru melaporkan.
“Wanita hamil sering bertanya kepada saya tentang keselamatan perjalanan udara, selam scuba, dan pemandian air panas, namun banyak dari mereka yang memandang kecelakaan lalu lintas, yang memiliki dampak lebih besar. ancaman selama kehamilan,” kata penulis studi Dr. Donald Redelmeier, seorang dokter di Departemen Kedokteran Universitas Toronto dan peneliti di Institute for Clinical Evaluative Sciences (ICES).
Dalam studi tersebut, peneliti mengamati lebih dari 500.000 wanita hamil di Ontario sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Setiap wanita dipantau selama lima tahun, termasuk empat tahun sebelum melahirkan dan satu tahun setelah melahirkan. Para peneliti mengamati apakah kondisi khas kehamilan seperti mual, kelelahan, insomnia, dan gangguan perhatian berkontribusi terhadap kesalahan pengemudi dan peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas yang membuat mereka harus dirawat di rumah sakit.
Selama periode sebelum kehamilan, peserta penelitian terlibat dalam 6.922 kecelakaan (rata-rata keseluruhan 177 kecelakaan per bulan). Sebaliknya, perempuan yang mengemudikan kendaraan pada trimester kedua kehamilannya terlibat dalam 727 kecelakaan lalu lintas (252 kecelakaan per bulan), yang menunjukkan peningkatan risiko sebesar 42 persen dibandingkan angka awal.
Para peneliti tidak melihat peningkatan serupa pada kecelakaan yang melibatkan perempuan pejalan kaki atau penumpang, maupun peningkatan jumlah jatuh atau perilaku berisiko. (11 Mitos Kehamilan Gemuk Besar)
Studi ini muncul di edisi 12 Mei Jurnal Asosiasi Medis Kanada.
Alasan hubungan ini tidak sepenuhnya jelas, namun Redelmeier berspekulasi bahwa selama trimester kedua, wanita mungkin mengembangkan rasa aman palsu yang sering diperburuk oleh insomnia, sakit punggung, dan rasa tidak nyaman. kehidupan yang lebih sibuk secara umum. “Mereka sudah melewati risiko pada trimester pertama, pikiran mereka sibuk dengan kelahiran anaknya dan terburu-buru menyelesaikan sesuatu sebelum hari besarnya,” ujarnya. “Sangat mudah bagi mereka untuk teralihkan.”
Temuan ini, kata Redelmeier, menyoroti perlunya perempuan hamil untuk mempertimbangkan berkendara yang aman sebagai bagian dari perawatan pranatal mereka. “Tidak perlu menyewa sopir atau menyuruh orang lain mengemudi,” katanya. “Cukup lebih waspada saat berkendara. Gunakan sabuk pengaman, memberi isyarat berbelok, kurangi kecepatan dan mengurangi gangguan. Itu adalah nasihat yang sangat bagus untuk siapa pun.”
Hak Cipta 2014 Ilmu HidupSebuah perusahaan TechMediaNetwork. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.