WhatsApp memperluas enkripsi ke foto, video, dan pesan lainnya

WhatsApp mengatakan kini menggunakan bentuk enkripsi yang kuat untuk melindungi keamanan foto, video, obrolan grup, dan panggilan suara, selain pesan teks yang dikirim oleh lebih dari satu miliar penggunanya di seluruh dunia.

Layanan populer milik Facebook ini mulai menerapkan enkripsi “end-to-end” pada pesan standar yang dikirim melalui ponsel pintar Android pada tahun 2014. Setelah secara bertahap memperluas ke format lain, WhatsApp mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa enkripsinya sekarang berfungsi dengan semua bentuk komunikasi pada aplikasinya untuk ponsel Android, iPhone Apple, dan perangkat lainnya.

Enkripsi telah menjadi topik yang hangat diperdebatkan, dan beberapa otoritas AS memperingatkan bahwa para penjahat dan ekstremis kekerasan dapat menggunakannya untuk menyembunyikan jejak mereka. Salah satu pendiri WhatsApp, Jan Koum, yang besar di Uni Soviet, mengatakan ia yakin konsumen harus memiliki enkripsi yang mudah digunakan untuk melindungi dari peretas dan pencuri identitas, serta pemerintah “nakal” yang memata-matai warganya sendiri.

Penggunaan enkripsi WhatsApp telah menyebabkan perselisihan di Brasil, di mana pihak berwenang baru-baru ini menangkap seorang eksekutif Facebook Inc. ditangkap dan kemudian dibebaskan setelah perusahaan mengatakan tidak dapat menguraikan pesan terenkripsi pengguna. Hal ini karena enkripsi end-to-end secara otomatis mengkodekan setiap pesan dengan algoritma yang hanya dapat dibuka oleh pengirim dan penerima.

Sejumlah layanan yang kurang populer, termasuk Signal, Wickr, dan Telegram, menggunakan enkripsi end-to-end, sementara yang lain tidak menggunakan enkripsi sama sekali. Google, Facebook, dan Yahoo menggunakan enkripsi yang tidak terlalu ekstensif untuk melindungi email dan pesan saat transit, untuk mencegah penyadapan oleh pihak luar. Namun perusahaan-perusahaan tersebut tetap memiliki kemampuan untuk memindai pesan pada titik-titik tertentu dan dapat membuka kuncinya berdasarkan perintah pengadilan.

Apple menggunakan enkripsi end-to-end untuk layanan iMessage-nya, namun beberapa ahli mengatakan metode WhatsApp mungkin lebih aman karena memberikan kode keamanan yang dapat digunakan pengirim dan penerima untuk memverifikasi bahwa pesan tersebut berasal dari seseorang yang mereka kenal – dan bukan dari a hacker berpura-pura menjadi teman.

WhatsApp menggunakan teknologi enkripsi dari Open Whisper Systems, sebuah kelompok di San Francisco yang mengembangkan perangkat lunaknya dengan pendanaan swasta dan hibah pemerintah, termasuk program Departemen Luar Negeri yang mendorong enkripsi sebagai pertahanan melawan rezim yang represif.

slot gacor