WHO mengeluarkan peringatan demam kuning seiring meningkatnya wabah mematikan
Di tengah meningkatnya kekhawatiran atas wabah demam kuning mematikan yang menyebar dari Angola, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak para pelancong yang berkunjung ke negara Afrika tersebut pada hari Selasa untuk memperhatikan peringatannya dan mendapatkan vaksinasi.
Setidaknya 258 orang telah meninggal dan terdapat sekitar 1.975 kasus dugaan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini sejak epidemi ini merebak pada bulan Desember 2015. Wabah ini telah berkembang menjadi wabah terburuk dalam beberapa dekade.
Demam kuning ditularkan oleh nyamuk yang sama yang menyebarkan virus Zika dan demam berdarah, meskipun penyakit ini jauh lebih serius dengan angka kematian mencapai 75 persen pada kasus parah yang memerlukan rawat inap.
Wabah di Angola telah menyebar ke negara-negara lain di Afrika, termasuk Republik Demokratik Kongo (DRC), dan setidaknya 11 kasus demam kuning telah dibawa ke Tiongkok pada orang-orang yang bepergian dari Angola.
“Kasus demam kuning yang terkait dengan wabah ini telah terdeteksi di negara-negara lain di Afrika dan Asia,” kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan dalam sebuah pernyataan.
“Kami sangat prihatin bahwa wilayah perkotaan besar berisiko dan kami sangat mendesak semua wisatawan ke Angola untuk memastikan mereka divaksinasi terhadap demam kuning dan membawa sertifikat yang sah.”
Kantor regional WHO untuk Afrika mengatakan pekan lalu bahwa demam kuning pada orang yang melakukan perjalanan dari Angola telah dilaporkan di Tiongkok (11 kasus), Kongo (10 kasus, 1 di Kinshasa) dan Kenya (2 kasus).
Tiga kasus lainnya dilaporkan telah dilaporkan di Uganda, namun pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke Angola.
WHO “bekerja sama dengan negara-negara tetangga seperti Kongo, Namibia dan Zambia untuk memperkuat pengawasan lintas batas dengan Angola dan berbagi informasi untuk mencegah dan mengurangi penyebaran infeksi”, kata WHO.
Lebih lanjut tentang ini…
Jack Woodall, pakar demam kuning yang sebelumnya bekerja untuk WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, mengatakan dia khawatir wabah ini dapat menyebar dengan cepat di sepanjang rute truk utama dari Kongo ke ibu kota Uganda, Kampala.
Pengawasan di jalur perdagangan ini harus ditingkatkan dan vaksinasi terhadap masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur tersebut harus menjadi prioritas utama, ujarnya.
Juru bicara WHO di Jenewa mengatakan program vaksinasi nasional yang dimulai di Angola pada Februari telah menjangkau 7 juta orang.
Namun para ahli memperingatkan stok vaksin demam kuning di dunia berada di bawah tekanan besar akibat wabah ini, dan beberapa pihak menyerukan perubahan radikal dalam strategi untuk menggunakan sepersepuluh dari dosis normal dan berupaya menjangkau lebih banyak orang.